Tuesday, May 30, 2017



Berlin Syndrome (2017)



3 / 5

Sebuah Thriller dengan tema yang sudah sangat sering digunakan, tapi cukup suspenseful dan enjoyable, meski tidak bertensi tinggi.
Tapi sayangnya harus ditutup dengan ending yang terbilang "meh".


The Sense of an Ending (2017)



3.5 / 5

Sebuah drama yang meski bisa dikatakan sedikit "datar" dalam memancing emosi penontonnya, tetapi terasa enjoyable dan cukup memikat dengan alurnya yang diisi dengan adegan-adegan flashback yang "dibuka" lembar per lembar, untuk mengetahui kisah masa lalu sang protagonis.


All of Me (1984)



2.5 / 5

Konyol dan tidak lucu.


A Cure for Wellness (2016 / 2017)



3.5 / 5

Meski terasa familiar, sedikit predictable, dan memiliki cerita ataupun twist yang agak susah diterima oleh akal sehat... A Cure for Wellness ternyata mampu menyajikan sebuah tontonan misteri yang walaupun bertensi rendah dan berdurasi cukup panjang, namun tetap menggelitik rasa penasaran dan cukup membuat "betah" penontonnya, berkat atmosfir creepy nya yang efektif serta visual yang begitu memanjakan mata.

Cukup Underrated, imo.


Buster's Mal Heart (2016 / 2017)



3.5 / 5

Buster's Mal Heart merupakan Drama / Thriller - Psikologis yang terbilang cukup aneh dan unik, serta lengkap dengan atmosfir surreal / dreamlike-nya yang pas.
Dan walaupun cukup predictable di beberapa bagian, overall Buster's Mal Heart tampil cukup memikat dan memuaskan, apalagi jika anda menyukai tipe film yang bisa dibilang sulit "dicerna" *.


* Walaupun tidak se-Mindfuck film-film David Lynch, tetapi film ini cukup membuat penontonnya (gw) garuk-garuk kepala, he3.


Grave / Raw (2016 / 2017)



3.5 / 5

Bukan tipe Horror yang menegangkan, melainkan lebih pas dikatakan sebagai sebuah drama remaja dengan bumbu blood & gore yang mungkin menjijikkan untuk sebagian penonton, tetapi secara keseluruhan cukup memuaskan sebagai film coming-of-age yang agak beda dari yang lain.


Naked (1993)



3.5 / 5

Film yang kelam, sensual, dan disturbing, dengan tokoh utama anti-hero, serta plot yang terasa datar.
Bukan tipe film yang terbilang enjoyable, namun tetap memikat untuk penonton yang mencari hidangan Drama-Comedy hitam pekat yang solid.

Wednesday, May 24, 2017

Review Gado-gado



Kicks (2016)




3.5 / 5

Bercerita tentang seorang anak yang mencari sepatu kesayangan-nya.
Kicks adalah sebuah Coming-of-age yang mengangkat tema violence, sex, drugs, bullying, dan persahabatan, dengan bumbu drama, humor, serta sedikit action, yang disajikan dengan cukup baik dari segi visual / style maupun kemampuannya dalam memberikan tontonan bertema "serius" namun tetap terasa enjoyable.



Timecode (2000)



3 / 5

Memiliki penggarapan yang terbilang unik, dimana penonton disajikan 4 alur / cerita dalam satu layar sekaligus, yang di-shoot dengan sekali take.
Namun sayang, ceritanya memang terasa kurang maksimal, meski tidak jelek dan cukup "menantang" untuk ditonton.



Hounds of Love (2016 / 2017)



3.5 / 5

Meskipun endingnya terbilang sedikit kurang greget, tetapi secara keseluruhan, Hounds of Love terbilang cukup prima sebagai sebuah Crime-Drama-Thriller yang dark dan disturbing, dengan sokongan suspense yang terjaga baik serta penampilan cast-nya yang meyakinkan.




Neighboring Sounds / O Som ao Redor (2012)



2.5 / 5

Meski digarap dengan rasa natural yang memang menjadi keunggulannya, tetapi overall terasa tumpul dan membosankan.
Overrated imo. 



House Party (1990)




3.5 / 5

Ringan, lucu, dan enjoyable.




Get Out (2017)



4.5 / 5

Misteri & twist-nya membuat penasaran, suspense-nya jempolan, humor-nya pas, casting meyakinkan, plus ada rasa / tone Hitchcockian dan juga sedikit Lynchian.
Ga nyangka Jordan Peele bisa bikin thriller sebagus ini.



Before I Fall (2017)




3.5 / 5

Bisa dibilang kalau ini adalah Groundhog Day versi "Chick flick".
Tetapi walaupun mungkin terasa terlalu familiar , untungnya tetap enjoyable dan ditutup dengan ending yang (meski bisa dibilang cukup predictable) terbilang cukup "dalam".



O Lobo AtrĂ¡s da Porta / A Wolf at The Door (2013 / 2015)



3.5 / 5

Crime-Thriller tentang penculikan anak.
Walaupun suspensenya terbilang kendor, tetapi alurnya enak untuk diikuti sampai akhir, dengan ending yang cukup dark dan disturbing.



Arsenic and Old Lace (1944)



3 / 5

Sebuah Crime-Comedy yang dark , tapi sayangnya terasa hit-and-miss.
Akting Cary Grant disini juga berasa "berlebihan" dan menjurus annoying.




Contratiempo / The Invisible Guest (2016 / 2017)



3.5 / 5

Twistnya (buat gw) termasuk predictable* dan bisa dibilang "usang".
Lumayan kecewa juga mengingat film ini begitu digembar-gemborkan dari sisi twistnya.
Tetapi untungnya penyajiannya cukup solid dengan perpaduan misteri, suspense, dan plot yang berlika-liku, sehingga sudah cukup untuk menghibur para pecinta mystery-thriller.


*Bini gua aja bisa nebak, ha3.

Monday, May 22, 2017

Mindhorn (2016)



4 / 5


"Tolol !!!"
Ya, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan film yang bercerita tentang seorang aktor paruh baya  yang sudah kehilangan popularitasnya dan harus berurusan dengan sebuah kasus pembunuhan ini.

Film yang diisi dengan komedi konyol, sarkas nan garing ini memang terbilang "tolol", namun entah kenapa malah terasa efektif dalam mengocok perut.

Adegan aksi, plot, maupun ceritanya juga tidak bisa dibilang pintar, tapi terasa enjoyable dengan alurnya yang ringan namun penuh twist-and-turn.


Overall, Mindhorn merupakan Comedy-Thriller campy, cheesy bin tolol namun fun, enjoyable dan sukses dalam mengundang gelak tawa.*


Highly Underrated, imo.



* Humornya mungkin bukan tipe humor yang bisa mengena di semua penonton, tapi yang pasti ngena di gw. :D

Thursday, May 4, 2017





The Witness for the Prosecution (2016)




3.5 / 5


Jika versi tahun 1957-nya lebih berfokus pada persidangan-nya yang diisi dengan twist-and-turn yang "nonjok" banget, maka versi 2016-nya ini lebih banyak menyoroti sisi latar belakang serta psikologis sang protagonis (Toby Jones) dan karakter lainnya.

Secara keseluruhan memang tidak se-dahsyat versi 1957-nya, tetapi versi remake-nya ini juga terbilang cukup memikat berkat atmosfir serta tone-nya yang lebih dark, meskipun bertempo sedikit lebih lambat.


* Cocok untuk penonton yang "malas" menonton versi jadul-nya karena alasan tidak berwarna, walaupun sebenarnya sangat disayangkan melewatkan versi 1957-nya yang (imo) lebih superior.

** Cocok juga untuk yang sudah menonton versi jadulnya, karena disini mengambil sudut pandang yang agak berbeda, sehingga bisa sebagai "pelengkap", meski anda sudah mengetahui twistnya.




And Then There Were None (2015)



4 / 5


Temponya memang lebih lambat dari versi 1945-nya (kebetulan versi ini yang udah ane tonton sebelumnya, belum nonton versi yang lainnya), tetapi digarap dengan sangat baik, lebih detail dan dengan dukungan cast yang solid, serta tentunya dengan misterinya yang membuat bertanya-tanya (apalagi jika anda belum pernah menonton atau mengetahui twist-nya).

Tone, atmosfir, serta ceritanya juga lebih kelam mengikuti novelnya, dimana hal ini yang menjadi keunggulannya dibanding versi 1945-nya.

Overall versi ini lebih bagus dari versi 1945 , tetapi (bagi yang belum pernah menonton) tidak ada salahnya menonton versi 1945-nya juga untuk mengetahui perbedaan endingnya.

Monday, May 1, 2017




A Dark Song  (2016 / 2017)



3.5 / 5



Sebuah Drama-Horror bertempo lambat dan mungkin bukan untuk semua orang, namun terbilang cukup unik.

Tidak terlalu mengandalkan penampakan-penampakan yang menyeramkan, tetapi lebih berfokus pada psikologis sang protagonis serta adegan ritual yang terbilang lumayan detil.

A Dark Song juga disokong dengan atmosfir gloomy nan kelam sebagai pengganti trik jump-scare yang memang bukan menjadi andalan di film ini.


Ending yang disajikan disini juga terbilang cukup berbeda dari kebanyakan film bergenre serupa, dimana sekilas mungkin tampak "lembek", tetapi di sisi lain mampu memberikan rasa yang berbeda serta pesan yang baik.



Review Rombongan


Bacalaureat / Graduation (2016 / 2017)


3.5 / 5


Meski tidak se-menohok 4 Months, 3 Weeks, 2 Days, tetapi Cristian Mungiu mampu memberikan sebuah Drama Keluarga (ada sedikit crime juga) dengan berbagai konfliknya secara natural dan memikat.

Cocok di-double feature dengan Child's Pose



Sieranevada (2016)


3 / 5


Penyajiannya yang begitu natural layak untuk diacungi jempol.
Dialog-dialognya juga diisi dengan beragam tema mulai dari sosial, politik, agama plus sisipan humor juga.
Tetapi sayangnya konflik yang dihadirkan terasa hambar dan kurang "greget", sehingga durasi yang hampir 3 jam terasa cukup melelahkan.



Kollektivet / The Commune (2016 / 2017)


2.5 / 5


Jika biasanya Thomas Vinterberg mampu memberikan sebuah drama yang mengaduk-aduk emosi penonton seperti misalnya Jagten dan Festen, namun tidak kali ini.
Kollektivet terasa membosankan, datar, dan diisi dengan humor yang tidak lucu.
Sangat disayangkan, mengingat Trine Dyrholm tampil menawan disini.



Serial Mom (1994)


3.5 / 5


Adegannya mungkin terkadang kelewat konyol, tetapi overall Serial Mom tampil solid sebagai sebuah komedi-thriller yang berdarah-darah, disturbing, tetapi juga fun dan enjoyable serta memiliki tone yang ceria.



Personal Shopper (2016 / 2017)


3 / 5

Meski lambat tetapi cukup unik dengan penggabungan berbagai genrenya seperti Drama psikologis, misteri, ghost-story, dan thriller.

Namun, sayangnya penggabungannya terasa kurang maksimal, meskipun tidak jelek dan cukup enjoyable secara keseluruhan.



The Man with Two Brains (1983)


3.5 / 5

Humornya memang garing, bego bin tolol, serta lumayan cabul.. tetapi anehnya sukses bikin ngakak .

Musik di end credits juga keren, gw suka, berasa gothic-retro prog-rock gitu.