Friday, April 21, 2017




Hymyilevä mies / The Happiest Day in the Life of Olli Mäki (2016 / 2017)


4 / 5



"Sederhana" adalah sebuah kata yang rasanya paling pas untuk menggambarkan film Sport (Boxing) - Drama asal Finlandia ini.

Digarap dengan visual hitam-putih, serta tidak memiliki adegan-adegan yang terbilang "wah", The Happiest Day in the Life of Olli Mäki justru tampil natural, simple, dan tetap memikat dengan perpaduan Drama, Romance , Komedi, dan Sport-nya yang terasa begitu pas, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (walaupun mungkin agak kurang pas untuk penonton yang mengharapkan film tinju dengan pertarungan super seru macam Rocky dan lainnya).

Overall, The Happiest Day in the Life of Olli Mäki adalah sebuah film sederhana yang indah dan memiliki bermacam rasa, terkadang lucu, terkadang menyentuh, terkadang pahit namun juga manis.




* Satu hal lagi yang gw suka dari film ini adalah pesan yang disampaikan, yaitu:
Untuk sebagian orang, Kebahagiaan itu datang bukan dari popularitas, uang, atau karir/jabatan yang tinggi, tetapi datang dari hal yang lebih "sederhana", yaitu orang yang kita sayangi.


Friday, April 7, 2017


The Void (2016 / 2017)



3.5 / 5



Meski memiliki plot yang mungkin kurang "dalam" dan agak membingungkan, The Void unggul dari sisi penyajiannya yang efektif dengan mengangkat tema kelam ala Cthulhu-nya H. P. Lovecraft, lalu menambahkannya dengan blood and gore serta rasa old-school, yang akan membawa ingatan penonton kembali ke jaman film-film horror "jadul" garapan John Carpenter ataupun George A. Romero.


Tidak perlu berpanjang lebar, intinya jika anda mencari tontonan menghibur yang berdarah-darah, bertensi tinggi, dark, creepy & scary, untuk ditonton malam-malam, ini adalah santapan pas untuk anda.


Sunday, April 2, 2017



The Blackcoat's Daughter / February (2015 / 2017)




4 / 5



Film Horror yang disukai oleh kebanyakan penonton biasanya memang tipe film yang bisa membuat penontonnya "jantungan" dan juga memancing penonton wanitanya  (tidak tertutup kemungkinan juga cowok-cowok, ha3) untuk berteriak ketakutan.

Tetapi bukannya menggunakan formula "populer" seperti yang disebutkan di atas, film ini lebih memilih untuk menyajikan sebuah Horror bertempo lambat, sepi, dan minim (atau malah bisa dibilang hampir tidak ada) jump-scare, sehingga tidak terlalu mengherankan juga jika film ini mendapat sambutan yang terbilang "dingin" dari sebagian besar penonton.*


Meski demikian, untuk para penyuka tipe Slow Burning- Horror (termasuk ane salah satunya, he3), The Blackcoat's Daughter tampil sangat solid dengan atmosfir kelam nan creepy yang menyokong suasana sepi dan terisolasi yang ditampilkan sepanjang film, plus adegan brutal dan disturbing yang (meski tidak diumbar terlalu banyak secara visual, tetapi) terasa begitu efektif dalam membuat penonton bergidik.


Overall, The Blackcoat's Daughter tampaknya memang bukan untuk penonton yang ingin "senam jantung", tetapi lebih ditujukan kepada pecinta Horror atmospheric yang creepy, dark, dan disturbing... dengan sokongan alur yang (sebenarnya tampak sederhana, familiar, dan predictable, tetapi tetap) memikat dan twisty **.


Highly Underrated, imo.





* Terbukti di IMDB film ini mendapat rating yang terbilang jeblok, meskipun mendapat review yang positif dari para kritikus.

** Saran ane sih kalo mau nonton ini, ga usah nonton trailer, ga usah liat sinopsis filmnya tentang apa, makin ga tau apa-apa makin bagus, imho.