Monday, December 26, 2016



Nattevagten / Nightwatch (1994) *





Martin adalah seorang mahasiswa jurusan hukum dan untuk membiayai kuliahnya tersebut dia bekerja sebagai seorang penjaga malam di sebuah kamar mayat.
Suatu hari kamar mayat yang dijaga Martin kedatangan mayat "baru", yaitu mayat seorang wanita pekerja seks yang merupakan korban pembunuhan berantai yang terjadi belakangan.
Sejak hari itu, Martin pun terlibat dalam kasus pembunuhan tersebut dan sekaligus mengalami kejadian-kejadian yang tak terduga.


Nattevagten memiliki cerita yang bisa dibilang “ringan” dengan sedikit sentuhan komedi, dan hal tersebut diramu dengan suspense yang baik serta atmosfir mencekam seperti kamar mayat yang terlihat angker serta suram dan ditambah keberadaan seorang Serial-Killer misterius yang membuat penonton merasa "“was-was”".


Overall, walaupun dalam segi penggarapan ataupun cerita tidak se-”dewasa” Just Another Love Story dan Twist yang dihadirkan mungkin terasa cukup Predictable, tetapi Ole Bornedal mampu membuat sebuah Thriller Hitchcockian yang solid dan mencekam dengan unsur Mistery & Suspense yang baik.



Skor : 4 / 5




* Review ini diambil dari review ane di kaskus beberapa tahun yang lalu.
Ane post ulang disini karena setelah nonton The Autopsy of Jane Doe beberapa hari yang lalu, jadi keingetan sama nih film yang sedikit-banyak memiliki kesamaan yang agaknya cocok juga untuk yang suka dengan film The Autopsy of Jane Doe.

Friday, December 23, 2016



After the Storm / Umi yori mo Mada Fukaku (2016)




Sebuah drama keluarga yang terbilang sederhana tetapi juga sekaligus "kaya", karena walaupun hanya berfokus pada satu karakter dan cerita , namun memiliki tema yang terbilang banyak, seperti hubungan ibu-anak, ayah-anak, adik-kakak, persahabatan, dan juga hubungan suami dan mantan istrinya.


Ada sedikit elemen yang mengingatkan dengan The Ice Storm-nya Ang Lee, tetapi kalau The Ice Storm digarap dengan tone dan tema yang lebih dark dan gloomy, After the Storm di sisi lain tampil dengan ciri khas Koreeda yang tenang, natural, "adem", dan menyentuh.
Selain itu, tokoh protagonis dengan karakter cukup nyeleneh yang dihadirkan Koreeda disini juga cukup memberikan bumbu-bumbu yang cukup menggelitik.


Bukan karya terbaik Koreeda imo, tetapi ane lebih suka ini ketimbang film dia sebelumnya (Our Little Sister).



Skor: 3.5 / 5


Wednesday, December 21, 2016




The Autopsy of Jane Doe (2016)





Bahan:

- Rumah Tua
- Kamar Mayat (beserta mayat-mayatnya tentunya )
- Lorong gelap
- Pintu berderit
- Petir yang menggelegar
- Misteri
- Suspense
- Blood
- Gore
- Jump Scare
- Musik / Nyanyian anak-anak


Kesemua bahan di atas diramu dengan tingkat kematangan yang begitu pas oleh sang "koki", André Øvredal, sehingga menghasilkan sebuah hidangan yang lezat untuk para pecinta film Horror.



Overall, The Autopsy of Jane Doe memang terkadang tidak bisa lepas dari scene-scene klise yang sudah sering dijumpai dalam film-film Horror kebanyakan, tetapi hal tersebut dapat dengan mudah diabaikan mengingat betapa efektifnya film ini dalam membuat bulu kuduk merinding serta memikat penonton dari awal sampai akhir dengan elemen misteri, suspense, dan atmosfirnya yang jempolan.



Skor : 4 / 5




* Salah satu Horror terbaik Tahun ini.
** Cocok kayanya di Double Feature dengan I Am Not A Serial Killer.







I Am Not a Serial Killer (2016)






I Am Not a Serial Killer sebenarnya terasa cukup unik dan enjoyable dengan perpaduan Drama, Thriller voyeurism ala Rear Window, dan sedikit humor.
Namun sayangnya perpaduan kesemua itu terasa sedikit kurang maksimal sehingga menghasilkan tone yang terasa datar dan suspense yang terasa setengah-setengah.


Skor : 3 / 5

Tuesday, December 20, 2016



Girl Asleep (2016)




Sebuah film yang mungkin bisa dibilang sedikit lebih mengedepankan "style over substance".
Girl Asleep digarap dengan sintog dan visual yang terbilang unik dan cukup ciamik, namun memiliki cerita yang agak terlalu sederhana , kurang mendalam atau kurang berkembang dengan baik.

Tetapi meski demikian, secara keseluruhan film dari negeri kangguru ini masihlah sebuah tontonan yang terbilang enjoyable dan unik dengan menggabungkan drama coming-of-age dengan fantasi / surreal, serta penggarapan yang stylish* serta tone + humornya yang quirky dan cukup nyeleneh.



Skor : 3.5 / 5




* Yang suka film-filmnya Wes Anderson boleh nih cicipin yang satu ini, stylenya agak-agak mirip.

Monday, December 19, 2016


Review: 
Denial, Meet The Feebles, & Rogue One




Denial (2016)






Sebuah Courtroom Drama dengan tema (kasus) yang cukup menarik, tentang dugaan bahwa Holocaust yang dilakukan oleh Nazi adalah sebuah rekaan atau kebohongan.

Denial memang tidak memiliki suspense atau twist-and-turn ala Courtroom Thriller, tetapi tetap enjoyable untuk diikuti sampai akhir berkat alurnya yang mengalir natural serta akting memikat dari para cast-nya, khususnya Timothy Spall sebagai sang Antagonis.


Skor : 3.5 / 5




Meet The Feebles (1989)




Meet The Feebles bisa dibilang sebagai The Muppets untuk kalangan dewasa.
Dengan suntikan black comedy-nya yang vulgar, cabul bin mesum, serta adegan-adegan yang diisi dengan violence, blood & gore.. Peter Jackson sang sutradara mampu menyajikan tontonan yang dark, bizzare, terkadang juga menjijikkan, namun tetap enjoyable dan memikat (yang memang menjadi ciri khas Peter Jackson di awal karirnya, sebelum akhirnya dia menjadi terlalu sibuk mengurusi urusan di Middle-earth).


Jadi, jika The Muppets adalah sebuah tontonan keluarga yang aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak, maka Meet The Feebles adalah kebalikannya.
Oleh karena itu, Jauhkanlah anak-anak anda dari boneka-boneka perusak moral ini !!!   Ha3


Skor : 4 / 5




Rogue One: A Star Wars Story (2016)




Plotnya mungkin kelewat sederhana, karakternya juga tidak terlalu memorable, dan endingnya mungkin juga predictable (gw dan mungkin sebagian fans nya SW bisa menerka dari jauh hari akan menuju kemana akhir dari film ini).
Tetapi untungnya Rogue One: A Star Wars Story memiliki adegan aksi (plus visual effect ciamik) yang luar biasa memikat, belum lagi ditambah scene Darth Vader yang bukan mustahil bisa membuat para fans SW berlinang air mata bahagia, serta ending yang akan membekas di hati.


Skor : 3.5 / 5



Wednesday, December 14, 2016


Aquarius (2016)




Dengan durasi yang cukup panjang (sekitar 140 menit) dan bertempo lumayan lambat, Aquarius bisa terasa sedikit melelahkan untuk sebagian penonton.
Plot ceritanya sendiri juga tampak biasa-biasa saja, Aquarius lebih fokus kepada sang protagonis dan bagaimana dia menjalani kehidupannya sehari-hari dan berinteraksi dengan orang sekitar, teman, dan keluarga.
Dan semua itu disajikan serta mengalir dengan sangat natural dan ajaibnya jauh dari kata membosankan.


Overall, Aquarius adalah sebuah drama dewasa dengan konflik yang terasa tidak berlebihan dan memang umum ditemui di kehidupan sehari-hari, serta ditaburi sedikit bumbu seks, sosial, dan bahkan politik *, plus akting memikat dari Sônia Braga.



Skor : 3.5 / 5



* Denger-denger film ini sempat menuai kontroversi di Brazil karena "kandungan" politik yang ada di film ini, bahkan muncul seruan untuk memboikot film ini.




Review :
Phantasm, Frank & Lola, The American Side




Phantasm: Remastered (1979 / 2016)




Walaupun plotnya terbilang cukup messy, tetapi sebenarnya Phantasm adalah sebuah Horror yang cukup fun dan enjoyable dengan style campy plus atmosfir nightmarish-nya.
Tetapi yang jadi masalah adalah twistnya yang terbilang 'meh' *.


Skor : 3 / 5

* Ane emang kurang suka tipe twist model begini, tapi penonton lain mungkin bisa lebih menyukai tipe kaya gini.




The American Side (2016)



The American Side bisa dibilang sebuah homage untuk film-film Noir-detektif-thriller macam The Maltese Falcon dengan formula ala Hitchcock, seperti penggunaan McGuffin dan adegan-adegan yang mengingatkan akan film-film seperti North By Northwest, Saboteur, dan sejenisnya.
Namun sayangnya, plot, suspense, misteri, maupun dialog-nya terasa kelewat lemah, tidak menarik, dan cenderung membosankan.


Skor : 2.5 / 5




Frank & Lola (2016)



Sebuah Romance-Mistery dengan twist-and-turn yang cukup menggelitik rasa penasaran penonton, plus performa Michael Shannon yang seperti biasa tampil solid.
Namun sayang, endingnya terasa sedikit kurang memuaskan dan terkesan "begitu doang".


Skor : 3 / 5




Sunday, December 11, 2016



Kurîpî: Itsuwari no rinjin / Creepy (2016)





Sebuah Thriller dengan plot yang terbilang menarik, dimana di satu sisi kita mengikuti seorang mantan detektif yang mencoba memecahkan kasus hilangnya sebuah keluarga, dan di sisi lainnya, istri dari sang protagonis yang harus berurusan dengan tetangganya yang misterius.


Masih dengan style Slow Burner-nya, Kiyoshi Kurosawa sang sutradara, disini seperti meng-kreasi ulang film Cure (film yang juga digarap oleh Kiyoshi Kurosawa), dengan tema dan style yang sedikit-banyak terasa "senyawa".
Dan hasilnya terbilang cukup berhasil, walaupun jika dalam Cure, plot maupun scene-scenenya terasa mengalir natural dan lebih "believable" (walaupun juga terbilang cukup implausible), Creepy terkadang diisi dengan adegan yang terasa kurang masuk akal, dan sedikit terburu-buru.

Namun meski demikian, secara keseluruhan Creepy masihlah sebuah Slow-Burning Thriller yang solid, enjoyable, dark dan cukup disturbing, plus ending yang cukup menggigit.



Skor : 3.5 / 5 


Cure (1997)*






Seorang detektif berupaya memecahkan sebuah kasus pembunuhan berantai yang ditiap leher para korbannya ditemukan sebuah tanda “X”.



Cure merupakan Thriller yang bisa jadi terlihat cukup lambat, minim aksi.. dan lebih menonjolkan tema dan atmosfir yang dark dan creepy.
Cure juga sangat mengandalkan “permainan” psikologis sebagai senjata untuk men-terror penontonnya.
Hal ini dapat dilihat dari “pertarungan” yang terjadi antara si pelaku dan sang protagonis yang terjadi secara psikologis dan bukannya melalui aksi-aksi penuh tensi.
Selain itu, plot dan cerita yang dihadirkan juga akan menuntut penonton untuk memutar otak dengan cukup keras sepanjang film, bahkan sampai film berakhir sekalipun.



Overall , Cure memang berpotensi membingungkan , bahkan akan dianggap implausible dan tidak konklusif..
tetapi yang pasti, Cure adalah sebuah Thriller Psikologis yang Dark, Disturbing, Creepy dan benar-benar menggunakan kata “Psikologis” dengan sangat efektif.



Skor : 4 / 5


* Review lama ane dari Kaskus, tahun 2013 dulu.

Saturday, December 10, 2016


Beyond the Gates (2016)





Setengah bagian awalnya, film ini tampil baik dengan alur cerita yang menarik plus atmosfir spooky-nya.
Namun sayangnya, setelah itu Beyond the Gates tampil cukup kedodoran dengan terlalu mengandalkan scene-scene bloody nan campy-nya yang sayangnya tidak memberikan efek suspense yang berarti.


Overall, Meski memiliki premis yang sangat familiar (bisa dibilang ini adalah versi horror-komedi-nya Jumanji ataupun Zathura), Beyond the Gates sebenarnya tampil cukup enjoyable dan berpotensi besar untuk tampil "menyegarkan" dengan style Retro-nya yang cukup "asik", apalagi ditambah dengan penampilan meyakinkan dari Barbara Crampton sebagai ibu-ibu (atau nenek2 ya? ha3) di dalam TV.. tetapi sayangnya harus sedikit dirusak dengan setengah bagian akhirnya yang terbilang lemah.



Skor : 3 / 5


*Lumayan-lah kalo mau iseng buang2 waktu weekend ini. :)

Thursday, December 8, 2016


Review Gado-Gado



Miss Hokusai (2015 / 2016)



Visualnya bagus, filmnya sendiri cukup lumayan unik dengan menggabungkan drama biopik dengan fantasy/surreal.
Tetapi sayang ceritanya sendiri terasa tumpul, terkadang messy dan kurang menarik, imo.


Skor : 3 / 5




 A Better Life (2011)



Sebuah Drama tentang imigran dan juga tentang father-and-son yang mungkin terasa sedikit terlalu banyak ditaburi "keju-keju" ala Hollywood, sehingga terkadang terasa kelewat cengeng dan heroik.
Namun untungnya tidak sampai merusak rasa natural, hangat dan menyentuh yang memang menjadi kekuatan film ini.


Skor : 3.5 / 5




Equity (2016)



Sebuah Corporate / Financial-Drama yang cukup enjoyable.
Tetapi rasanya ada sesuatu yang kurang, seperti plot yang sedikit kurang greget dan karakter yang terasa forgettable... walaupun cukup rekomen jika anda suka atau mencari film-film seperti Wall Street, The Big Short, Margin Call, dan sejenisnya.


Skor : 3 / 5



Demon (2015 / 2016)



Premisnya sebenarnya cukup menarik, walaupun terasa familiar.
Settingnya pun cukup mendukung (dalam artian kelam, lusuh dan cukup mencekam).
Namun sayangnya perpaduan komedi dan horrornya terasa nanggung dan lebih hit-and-miss (yang sayangnya lagi, lebih banyak miss-nya).


Skor : 3 / 5



Moana (2016)



Animasi dengan formula klasik Disney = "Tuan Putri"+ sidekicks + nyanyi-nyanyi.
Sedikit dibawah ekspektasi ane, tapi tetap menghibur, seru, lucu, dan cukup hangat, plus visualnya juga aduhai.


Skor : 3.5 / 5




Storks (2016)



Surprisingly funny, fun, and touching.
Yang ini, justru di atas ekspektasi ane, ga nyangka humor-humornya bikin ane ngakak... konyol* dan terasa cukup dewasa (bukan humor dewasa macam Sausage Party tapi ya :D).

*Itu gerombolan serigalanya bener2 goblog bin tolol! Kocak! Gw suka, ha3 :D


Skor : 3.5 / 5




Monday, December 5, 2016



The Eyes of My Mother (2016)





Sebuah Drama-Thriller yang terbilang cukup "sepi", bertempo lambat serta digarap secara sederhana, hitam-putih, dan dengan sintog yang cukup menawan.

Dengan penyajian seperti yang dijabarkan di atas, The Eyes of My Mother akan memiliki kesan seperti sebuah film yang tenang (dan memang seperti itulah yang dirasakan penonton).

Namun, jangan salah! Seiring berjalannya waktu, film ini akan menunjukan wajah aslinya yang walaupun tetap terasa kalem, tetapi di saat yang sama juga gloomy, sick, disturbing dan penuh dengan kekerasan (walaupun secara visual terkadang disajikan dengan kesan "malu-malu").


Overall, walaupun plotnya mungkin terbilang terlalu sederhana dan terasa sudah familiar, tetapi The Eyes of My Mother merupakan perpaduan apik antara Drama tenang nan kelam yang disturbing plus cukup menyentuh, dengan Horror/Thriller gore-fest yang disajikan secara artsy dan tidak "murahan".



Skor : 4 / 5

Sakit tapi sedap nih film! :D

Saturday, December 3, 2016


Always Shine (2016)





Always Shine sebenarnya adalah sebuah Thriller bertempo lambat yang terbilang cukup predictable.
Dari awal penonton diperlihatkan tentang hubungan dua orang sahabat yang secara pelan-tapi-pasti mulai muncul "percikan-percikan api" yang kita tahu akan berakhir kemana.

Overall, kekuatan Always Shine bukanlah terletak pada plot yang berlika-liku atau tensi yang bisa membuat jantung penonton berdegup kencang.. melainkan kepada kemampuannya menampilkan santapan thriller psikologis yang terbilang "lezat"* dengan paduan atmosfir haunting serta akting menawan kedua protagonisnya.





Skor : 4 / 5



* Lezat untuk penggemar Slow Burning Thriller ky ane, buat yang ga suka tipe film ky gini, ga jamin ya :D.

NB: Seperti yang ane bilang beberapa waktu lalu, tahun 2016 ini terbilang banyak film-film Horror/Thriller yang bagus-bagus, mantep lah nih taon :D.
Best Horror/Thriller of 2016

Friday, December 2, 2016


Chronic (2015 / 2016)






Film yang terbilang sepi dan lambat, sangat berpotensi membosankan bagi sebagian penonton.
Chronic juga bukan tipe film yang "menyenangkan" untuk ditonton.

Namun jika anda penyuka film yang membutuhkan kesabaran untuk mempelajari karakter serta dialog dengan perlahan, maka film ini sebenarnya tampil cukup prima dengan penyajiannya yang tenang, natural, sekaligus cukup shocking dan disturbing.. ditambah lagi dengan penampilan meyakinkan dari Tim Roth serta endingnya yang membutuhkan "kejelian" dari penontonnya untuk memahami lebih mendalam.



Skor : 3.5 / 5
Review:
L'avenir / Things To Come & The Age of Shadows



L'avenir / Things To Come



Walaupun memiliki beberapa scenery yang menawan serta ditambah akting natural dari Isabelle Huppert.. L'avenir tampil sebagai Drama yang terasa tanpa "emosi", dalam artian, film ini tidak mampu membuat penontonnya (dalam hal ini saya tentunya) untuk turut merasakan apa yang dirasakan oleh sang protagonis.

Drama yang cukup "hambar", imho.

Highly overrated


Skor : 2.5 / 5




The Age of Shadows




Durasinya sedikit kepanjangan dan beberapa adegan terasa jadi sedikit draggy.. tetapi overall The Age of Shadows terbilang solid dalam memberikan sebuah tontonan Spy -Thriller yang suspenseful dan cukup menyentuh.


Skor : 3.5 / 5


Tuesday, November 29, 2016



Le tout nouveau testament / The Brand New Testament (2015 / 2016)





Sebuah film tentang Tuhan yang dikisahkan memiliki seorang putri, dimana sang putri kemudian pergi untuk mencari enam rasul.



Dengan mengangkat tema yang terbilang sensitif, The Brand New Testament bisa jadi terasa cukup offensive bagi sebagian orang.

The Brand New Testament memiliki beberapa cerita / segmen yang walaupun terbilang tidak seluruhnya menarik, tetapi tetap memikat apalagi ditambah kemampuannya memadukan komedi satir, drama , fantasy, dan surreal secara efektif.


Overall, The Brand New Testament merupakan film "relijius"yang berani, nyeleneh, menggelitik , terkadang menyentuh dan (tentu berkat sintog yang menawan) indah secara visual.



Skor : 3.5 / 5


 Review:
Little Men dan The Meddler


Little Men (2016)




Di satu sisi ini adalah sebuah film Coming of Age yang cukup enjoyable dengan permasalahan remaja yang biasa dihadapi, di sisi lainnya Little Men juga sebuah Drama dewasa yang juga dengan permasalahannya yang believable.

Filmnya sendiri terasa begitu natural, baik dari penyajian maupun performa para castnya.. namun yang menjadi kekurangannya adalah mungkin terlalu terasa "realistis"nya sehingga bagi sebagian penonton, Little Men terasa kekurangan bumbu-bumbu penyedap yang membuat film ini terkadang terasa agak "hambar" di beberapa bagian.


Skor : 3 / 5




The Meddler (2015 / 2016)





Drama Rom-Com Ibu-anak yang sederhana dan mungkin terasa formulaic namun sangat enjoyable, sweet, menggelitik serta menyentuh dengan tanpa harus terasa / terlihat cengeng.


Skor : 3.5 / 5




Wednesday, November 16, 2016



Don't Think Twice (2016)





Don't Think Twice mungkin bukan tipe film komedi yang dapat memancing gelak tawa yang sampai mengocok perut, tetapi humor pintarnya sudah cukup untuk menggelitik penonton untuk setidaknya senyam-senyum atau mungkin juga tertawa lebar.


Tetapi secara keseluruhan, selain komedi, Don't Think Twice sebenarnya lebih menawarkan / menyajikan sebuah drama tentang persahabatan berikut konflik-konfliknya dengan secara natural, hangat, dan menyentuh.



Skor : 3.5 / 5

Monday, November 14, 2016



Goat (2016)





Film yang diangkat dari kejadian nyata ini (bahkan kejadian yang sama pun pernah terjadi di negara kita) mungkin tidak memiliki plot yang terbilang istimewa, namun dengan penyajiannya yang terbilang "pelan" namun sekaligus violent plus disturbing, Goat tampil sebagai studi karakter yang memikat , brutal, dan sekaligus mampu "memantik" emosi penontonnya.



Skor : 3.5 / 5

Sunday, November 13, 2016



Microbe et Gasoil / Microbe and Gasoline (2015 / 2016)



Sebuah kisah persahabatan dan juga petualangan tentang sepasang remaja laki-laki berbeda sifat bernama Daniel dan Théo atau yang biasa dijuluki "Microbe" dan "Gasoline".


Dengan penyajiannya yang begitu ringan, jenaka, fun, seru dan cukup menyentuh..
Microbe and Gasoline tampil sebagai sebuah perpaduan drama coming-of-age dan road movie yang begitu enjoyable dari awal sampai akhir.

Jadi tanpa perlu banyak pikir (dan memang bukan tipe film yang perlu berpikir berlebihan), ikut dan nikmatilah perjalanan menyenangkan bersama Microbe dan Gasoline!


Skor : 3.5 / 5

Saturday, November 12, 2016



The Monster (2016)





The Monster tampak seperti dua film yang berbeda dengan digabungkannya genre Horror bertema creature / monster dengan drama ibu-anak yang ditempel mejadi satu.

Dari sisi drama, penonton disajikan adegan-adegan flashback dimana kita melihat hubungan kedua tokoh protagonis tesebut.
Hal ini tentu membuat pace menjadi melambat, walaupun sebenarnya cukup baik dalam memberikan bumbu emosional ke dalam film ini.

Sedangkan dari sisi Horror, The Monster sebenarnya memiliki / menawarkan sebuah setting yang sangat menjanjikan, dimana kita dibawa ke sebuah lokasi hutan yang sepi nan gelap, lengkap dengan hujan , kilat & petir yang menambah tegang suasana, plus dilengkapi dengan sintog yang cukup menawan.
Penampakan "sang monster" nya sendiri, walaupun bisa dibilang tidak terlalu mengagumkan atau mengerikan, tetapi sudah cukup dan tidak terlalu mengecewakan, imo.


Namun yang sangat disayangkan, kesemua nilai positif di atas harus dicoreng oleh adegan-adegan yang terasa "bodoh" yang tampil di paruh kedua film ini.


Overall, The Monster sebenarnya berpotensi menjadi sebuah Horror-Drama yang solid dengan dukungan setting, sintog, dan bahkan akting yang cukup meyakinkan.. namun sayangnya memiliki paruh kedua yang terbilang melempem.


Skor : 3 / 5

REVIEW :
HACKSAW RIDGE & WAR DOGS




Hacksaw Ridge (2016)




Sebuah film yang terbilang lengkap.
Memiliki Drama dan juga romance yang menyentuh, sedikit humor yang menggelitik, serta adegan pertempuran ciamik yang intens dan suspenseful, serta tidak lupa juga memiliki sisipan pesan relijius.
Salah satu film terbaik tahun ini.


Skor : 4 / 5




War Dogs (2016)



Awalnya kirain bakal komedi, ternyata lumayan serius juga filmnya.
Not bad, lumayan ngingetin sama film-film crime drama ala Scorsese atau De Palma, tetapi memang kalau diibaratkan seekor anjing, maka War Dogs ini terasa lebih sering menggonggong ketimbang menggigit.


Skor : 3 / 5

Thursday, November 10, 2016



Phantom Boy (2015 / 2016)




Sebuah animasi yang sederhana dengan cerita yang cukup ringan (malah mungkin sebagian penonton akan menganggap terlalu ringan atau kurang mendalam), tetapi Phantom Boy dengan ciamik memadukan tema/genre "superhero" dan police/detective-thriller dengan sentuhan drama dan juga humor, sehingga menghasilkan sebuah animasi yang fun, enjoyable, suspenseful sekaligus hangat.

Animasi "di bawah radar" yang sayang untuk dilewatkan.



Skor : 3.5 / 5



* Film ini aslinya memang berbahasa Perancis, tapi ane kebetulan nonton yang versi dubbingan Inggris.
Biasanya males nonton yang versi dubbingan begini, tapi ga disangka ternyata pengisi suaranya meyakinkan juga, bagus dan terasa pas juga soalnya emang setting filmnya di New York.


** btw boleh juga cobain A Cat in Paris, kalau misalnya suka film ini.



Wednesday, November 9, 2016



REVIEW:
Anthropoid & Hell or High Water



Anthropoid (2016)




Sebuah War-Thriller garapan Sean Ellis (sutradara yang menggarap Metro Manila, sebuah Crime Drama solid asal Filipina.. kalo blom nonton boleh cobain nih film).

Anthropoid berjalan lumayan lambat di awal-awal, namun tidak terasa draggy dan justru terasa cukup menarik melihat bagaimana film ini membangun tensi dan juga memperkenalkan karakternya.
Dan untuk yang sudah tidak sabar untuk melihat aksi.. tenang saja, Anthropoid sudah menyiapkan adegan aksi menawan dan cukup violent untuk anda nanti.

Overall, Anthropoid merupakan War-Thriller bertema WW2 yang bisa dibilang "lambat panas", namun akan membayar kesabaran penontonnya dengan aksi yang intens, violent, sekaligus heroik dan menyentuh di babak kedua nantinya.


* Rikumen nih buat yang suka film-film semacam Flame & Citron atau Max Manus: Man of War (begitu juga sebaliknya).

** Masuk My Top 20 Films tahun 2016 ini nih.

Skor : 4 / 5






Hell or High Water (2016)




Sebuah Crime/Heist - Drama bertema western, tentang cat & mouse antara sepasang Texas Ranger dengan sepasang perampok bank.

Cukup lumayan di awal sebenarnya, memiliki cast yang bagus dan meskipun bertempo lambat tetapi cukup menarik melihat hubungan "love-hate" kedua "kubu" dengan partner-nya masing-masing. serta suntikan humor menggelitik di beberapa dialog-dialognya.

Namun entah kenapa setengah bagian akhirnya terasa draggy, bahkan adegan aksi yang ditampilkan pun terasa cukup melempem, begitu juga dengan drama yang ditonjolkan pun terasa kurang mengena di hati.


Overall tidak jelek, tetapi termasuk overrated, imo.


* Untuk film bertema western tahun ini ane masih lebih suka Goldstone atau In a Valley of Violence.



Skor : 3 / 5


Tuesday, November 8, 2016


REVIEW : 
Ouija: Origin of Evil, Elena, & Shock Corridor



Elena (2011 / 2012)




Drama keluarga yang terasa cukup "sepi" serta bertempo lambat sehingga berpotensi membosankan untuk sebagian penonton, namun untungnya tertolong dengan kemampuannya dalam menyajikan konflik yang bisa dibilang "umum" terjadi di setiap keluarga dengan secara natural.

Selain itu, penggambaran moral karakternya yang terbilang "abu-abu", serta tone-nya yang gloomy, menjadikan Elena menjadi sebuah Drama yang cukup dark dan memikat.


Skor 3.5 / 5




Ouija: Origin of Evil (2016)




Lumayan enjoyable sebenarnya, penggarapan dengan style "jadul" serta visual grainy-nya juga menjadi nilai positif dan terbilang cukup berhasil dalam menghadirkan horror rasa "tempo doeloe".

Namun memang sayangnya, Ouija: Origin of Evil terasa kurang gigi dalam menampilkan suspense maupun atmosfir yang bisa membuat bulu kuduk berdiri, ditambah plot nya yang terasa kurang greget.


Skor : 3 / 5



Shock Corridor (1963)




Pernah nonton film One Flew Over the Cuckoo's Nest?
Nanya doang... pernah apa ga? He3



Udah ah, ga lucu!!
Ane nanya, soalnya kalo udah pernah.. lalu anda menonton Shock Corridor ini, pasti sedikit banyak akan keingetan sama film tersebut , namun Shock Corridor memiliki tone yang lebih serius dan gelap.

Tidak se-enjoyable One Flew Over the Cuckoo's Nest memang, tetapi Shock Corridor jelas tampil cukup solid dengan tone-nya yang kelam serta sedikit bumbu misteri-nya yang cukup memikat.


Skor : 3.5 / 5


Friday, November 4, 2016




REVIEW:
The Clan & Chevalier



Chevalier (2015 / 2016)



Bercerita tentang 6 orang yang sedang pergi memancing dengan menggunakan sebuah yacht mewah.
Di dalam Yacht tersebut keenam laki-laki tersebut lalu menciptakan sebuah "permainan" untuk menentukan siapa yang terbaik di antara mereka.


Premisnya terlihat begitu menarik, namun sangat disayangkan eksekusi-nya terasa begitu lemah.
Mulai dari "games"-nya sendiri yang ternyata tidak se-menarik atau se-seru yang dibayangkan, maupun suntikan humor-humor "hitam"nya yang terasa tumpul dan tidak lucu.


Btw Film ini merupakan perwakilan dari Yunani yang ikut "bertarung" untuk bisa masuk nominasi Best Foreign Language di ajang Oscar tahun depan., jadi boleh silahkan dicoba, siapa tau suka, pan selera orang beda-beda, he3.


Skor : 2.5 / 5




El Clan / The Clan (2015 / 2016)



Plotnya mungkin bisa dibilang lumayan repetitif atau monoton, tetapi untungnya digarap dengan baik plus didukung akting meyakinkan dari Guillermo Francella, sehingga menghasilkan sebuah Crime Drama yang gritty namun mengalir secara enjoyable.

Lumayan mengingatkan dengan film-film crime drama garapan Scorsese, imo.


Skor 3.5 / 5 

Wednesday, November 2, 2016


My Top 20 Films of 2016 (So Far...)
(last updated 05/12/2016)



Berhubung sudah hampir penghujung tahun, lumayan pas kayanya kalo ane iseng bikin list "Top 20" film favorit ane yang rilis sepanjang tahun 2016.


Langsung aja, berikut listnya:


20. Anthropoid *



War-Thriller bertema WW2 yang bisa dibilang "lambat panas", namun akan membayar kesabaran penontonnya dengan aksi yang intens, violent, sekaligus heroik dan menyentuh di babak kedua nantinya.



19. The Eyes of My Mother(New Entry)



Artsy, Sick, and Disturbing !




18. Aferim!



Sebuah Drama father-and-son asal Rumania yang disajikan dengan visual hitam-putih plus scenery yang menawan.
Film ini juga memasukan sedikit genre western/adventure namun Aferim bukanlah film "koboi" penuh aksi dan tembak-menembak, melainkan film yang penuh dengan dialog-dialog yang terasa dingin, kasar (dan bahkan rasis), tetapi terasa memikat dan juga menggelitik berkat taburan black humor yang ada di dalamnya.




17. Remember



Seperti kebanyakan film2nya Atom Egoyan, Remember memiliki tempo yang terbilang lambat namun tetap membius, plus disini ada twist yang cukup “nendang”.




16. 10 Cloverfield Lane



Kalau mengharapkan unsur Sci-fi nya mungkin akan kecewa, tapi kalau anda suka Thriller semacam Misery-nya Stephen King, maka ini layak dicoba.




15. The Boy and The Beast



Sebuah animasi dengan perpaduan solid dan seimbang antara drama "father-and-son" yang menyentuh, action bela diri yang seru, serta elemen fantasi dan visual yang menawan.




14. King Jack



Walaupun durasinya terasa sedikit terlalu pendek, tetapi King Jack mampu memberikan sebuah Drama coming-of-age powerful dengan tema Bullying-nya serta perpaduan formula yang memberikan penonton sebuah rasa yang terkadang ringan, sweet, lucu, hangat, dan menyentuh namun juga sekaligus suspenseful dan violent, sehingga mampu mengaduk-aduk emosi penonton sepanjang film.



13. Zootopia



Visual menawan, humor pintar nan menggelitik, drama yang pas, serta lengkap dengan formula yang biasa kita lihat di film-film Cop/Detektif/Noir-Thriller, yaitu aksi, suspense, misteri, plus twist.




12. Tale of Tales



Sebuah dongeng dewasa yang Dark and Bizzare , dengan visual plus skor musik bernuansa gothic-nya yang indah sekaligus creepy.




11. Eye in the Sky



Sebuah Thriller bertema War dan Politik dengan premis yang terbilang sederhana sebenarnya, tetapi digarap dengan begitu memikat dengan suspense-nya yang terjaga dengan baik dari awal sampai akhir.




10. Lights Out



Wujud hantu atau penampakannya mungkin tidak seseram atau se-memorable yang dibayangkan, tapi permainan suspense dan tensinya terbilang sangat baik dan efektif dalam meneror penonton yang takut akan kegelapan, meskipun endingnya sedikit lemah.




9. Under the Shadow *



Film Iran yang justru mewakili Inggris untuk diseleksi dalam ajang Oscar kategori 'Best Foreign Language' ini, adalah sebuah Horror slow-burning berbumbu war/politik yang memikat dan meneror penontonnya dengan tidak bertubi-tubi, tetapi secara perlahan dan efektif.



8. Hacksaw Ridge



Sebuah film yang terbilang lengkap.
Memiliki Drama dan juga romance yang menyentuh, sedikit humor yang menggelitik, serta adegan pertempuran ciamik yang intens dan suspenseful, serta tidak lupa juga memiliki sisipan pesan relijius.
Salah satu film terbaik tahun ini.



7. Don't Breathe



Home-invasion Thriller dengan suspense dan tensi yang terjaga sangat baik sepanjang film, sukses membuat penonton senam jantung.




6. The Lobster



Sebuah Drama Romance memikat garapan Yorgos Lanthimos dengan style-nya yang memang terkenal aneh bin ajaib, serta lengkap dengan humor hitam kelam-nya.




5. The Ones Below



Premisnya mungkin kelewat familiar, semacam gabungan 'Rosemary's Baby' + 'The Hand That Rocks the Cradle'.. namun dengan atmosfir (& skor musik) creepy-nya serta twist yang cukup pintar dan efektif, menjadikan 'The Ones Below' sebuah thriller psikologis yang sederhana, bertempo lambat, namun menohok.

Highly Underrated nih film, imo.



4. Hunt for the Wilderpeople



Perpaduan ciamik sebuah drama yang hangat nan menyentuh , humor yang menggelitik, petualangan yang fun & enjoyable, serta scenery yang menawan.




3. The Invitation



Sebuah slow-burning Thriller yang simple dan menawan, dengan tempo yang (tentu saja) cukup lambat, namun memikat dengan kemampuan membangun-tensinya secara perlahan tapi pasti, serta misteri dan suspense-nya yang efektif.



2. Elle *



Sebuah Drama-Thriller studi karakter yang gelap dan twisted, dengan sentuhan rasa Hitchcockian atau Chabrolian.




1. A Man Called Ove



Sebuah film yang mampu membuat penontonnya berkaca-kaca (bahkan mungkin berlinang air mata) sekaligus tersenyum.. tentunya berkat melodramanya yang hangat dan mengharukan, serta suntikan dark comedy-nya yang menggelitik.






Yang Terdegradasi:
(kaya klasemen bola aja  :D)

- Train to Busan



Zombie korea.. Tegangnya dapet, cengengnya juga dapet.


- The Mermaid / Mei ren yu



The Mermaid memang bukan karya terbaik Stephen Chow, apalagi ditambah dengan absen-nya doi sebagai pemain disini, jelas menjadikan ada sesuatu yang kurang.
Tetapi humor konyol, berlebihan bin norak yang jadi ciri khas Stephen Chow terasa lebih efektif dalam mengocok perut (perut saya setidaknya), dibanding film doi sebelumnya, Journey to the West : Conquering the Demons (film yang juga tidak ada "penampakan" Stephen Chow di dalamnya), walaupun saya juga suka film tersebut.


-  The Childhood of a Leader 



Lambat dan berpotensi membosankan, tetapi untungnya Brady Corbet mampu menampilkan sebuah drama coming of age bertemakan WWI dengan atmosfir yang dark, skor musik creepy, sinematografi menawan, serta tidak ketinggalan ending yang akan membuat penontonnya untuk sedikit memutar otak, sehingga lebih dari cukup untuk memikat penonton sampai akhir.





Sekian Top 20 film-film favorit ane, untuk list lengkap (urutan 20 ke-atas) boleh di klik disini




* Klik untuk review lengkap
** Karena belum / tidak semua film rilisan 2016 ane tonton, dan masih ada juga film-film lain yang masih akan rilis tahun 2016 ini, jadi list ini kemungkinan masih bisa berubah-ubah.