Monday, January 9, 2017


Review Rombongan



Closet Monster (2015 / 2016)



Sebuah perpaduan drama coming-of-age, ayah-anak, drama psikologis, dan romance bertema LGBT.
Closet Monster sebenarnya terbilang cukup unik dan digarap dengan baik.
Tetapi yang mengganjal adalah penyajian drama ayah-anaknya yang lemah dan terasa seperti angin lalu, yang imo, seharusnya menjadi kekuatan utama dari film ini.


Skor : 3 / 5




Shelley (2016)



Shelley sebenarnya memiliki atmosfir yang cukup baik, dark dan gloomy, meskipun plotnya lumayan kelewat familiar.
Tapi hampir 3/4 filmnya (khususnya di awal) terasa draggy, walaupun memang 1/4 bagian menjelang akhirnya cukup membaik, tetapi sayangnya, tidak terlalu banyak menolong.

Btw cocok nih didobel fitur sama Grace*


Skor : 3 / 5

* Lebih bagus Grace daripada Shelley, imo





Toni Erdmann (2016)




Durasi lama, ga lucu, ga menyentuh, ga ngerasa apa-apa gue nonton ini.
Datar...
Highly Overrated, imo.

Skor : 2.5 / 5




Operation Avalanche (2016)



Operation Avalanche merupakan sebuah film dengan style mokumenter yang terbilang sederhana tetapi sekaligus digarap dengan teknik yang cukup apik.

Dan walaupun terasa agak terlambat panas di awal-awal, tetapi secara keseluruhan Operation Avalanche merupakan sebuah perpaduan film tentang filmmaking yang ringan dan enjoyable dengan conspiracy-thriller yang pintar dan memikat sampai akhir.


Skor : 3.5 / 5



HANGOUT 
vs 
CEK TOKO SEBELAH



Hangout




Hangout merupakan film bergenre Comedy-Thriller dengan sentuhan misteri ala Agatha Christie dimana penonton diajak untuk menebak-nebak siapakah sang pelaku, atau yang biasa dikenal dengan istilah "whodunit?".

Humor-humor yang dihadirkan terbilang agak hit-and-miss, suspense-nya terasa ala kadarnya, serta plot dan twist-nya pun terbilang predictable dan formulaic.

Tetapi meski demikian, Hangout masih terbilang cukup enjoyable dan mampu menghadirkan beberapa gelak tawa dan yang paling penting (dan paling gue apresiasi) adalah film ini mampu memberikan sebuah "menu" yang terbilang baru untuk para pecinta film-film dalam negeri... walaupun memang di luar sana "menu" seperti ini sudah disajikan sejak lama, bahkan puluhan tahun yang lalu.*


Skor : 3 / 5


* contohnya: Murder by Death (1976) dan Clue (1985)




Cek Toko Sebelah




Yang satu ini justru memiliki genre yang terbilang sudah cukup sering muncul di perfilman dalam negeri, yaitu Drama-Komedi.

Tetapi diluar dugaan, Cek Toko Sebelah mampu memadukan kedua genre tersebut secara cukup mulus dan efektif, dimana di satu sisi, penonton disajikan humor-humor pintar nan menggelitik yang mampu mengocok perut , dan sisi lainnya film ini juga mampu membuat mata penontonnya berkaca-kaca dengan sajian dramanya yang dewasa, hangat, dan menyentuh, walaupun di beberapa bagian memang terasa 'sappy' .

Dan satu lagi nilai plus dari film ini adalah para pemeran pendukungnya yang tampil sangat baik dengan karakternya masing-masing.



Skor : 3.5 / 5